English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Arabic

Rabu, 25 April 2012

Pengembangan Bakat Para Pemuda Islami


بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ


Pemuda islami selayaknya harus di bimbing oleh orang tua untuk selalu memiliki semangat yang tinggi dan pemuikiran yang kreatif agar dapat melanjutkan kepemimpinan negara di masa depan. Seorang ulama berpendapat bahwa tampilnya kebaikan umat bergantung pada kebaikan akhlak pemudanya. Hal ini membuktikan bahwa pemuda adalah sebuah subjek yang memegang parananan penting dalam keberlangsungan hidup masyarakat. Oleh karena itu para pemuda memiliki peran yang sangat mendasar bagi kehidupan bermasyarakat.

Pemuda di pilih sebagai pelaku utama dalam masyarakat karena memiliki potensi yang besar sebagai agen perubahan. Pemuda islami harus memiliki semangat untuk selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal, tidak menerima apa adanya dan merasa puas dengan keadaan sekarang. Di dalam islam pun di ajarkan untuk selalu meraih keberhasilan, baik untuk urusan dunia maupun urusan akhirat. Seorang pemuda islami sudah sepatutnya mencontoh pemuda muslim terdahulu, yaitu para pemuda cemerlang di zaman Rasulullah SAW maupun sesudahnya. Para pemuda terdahulu berlomba-lomba untuk berkorban serta menyumbangkan jasa untuk pengembangan dalam berda’wah.

Pemuda islami di harapkan mampu untuk mengembangkan bakat yang mereka miliki, banyak bakat dari mereka yang dapat di jadikan mereka sebagai bekal untuk masa depan. Bakat - bakat islami seperti kaligrafi, musik nasyid dan kegiatan lainnya pun dapat di jadikan bakat bagi pemuda islami dapat di jadikan motivasi bagi mereka untuk mencari ilmu lebih dalam lagi. Karna para pemuda islami yang mempunyai bakat yang akan mudah melewati kehidupan dari masa mudanya ke masa tua dengan bahagia.

Para pemuda memiliki 3 peran yang harus diperhatikan seorang pemuda di antaranya :
Pertama, Sebagai generasi penerus untuk meneruskan nilai-nilai yang ada pada suatu kaum. (Ath Thur:21)

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡہُمۡ ذُرِّيَّتُہُم بِإِيمَـٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِہِمۡ ذُرِّيَّتَہُمۡ وَمَآ أَلَتۡنَـٰهُم مِّنۡ عَمَلِهِم مِّن
 شَىۡءٍ۬‌ۚ كُلُّ ٱمۡرِ ىِٕۭبِمَا كَسَبَ رَهِين

Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.

Kedua, sebagai generasi pengganti menggantikan kaum yang memang sudah rusak dengan karakter mencintai dan di cintai Allah, lemah lembut kepada kaum mu’min, tegas kepada kaum kafir, dan tidak takut dengan celaan orang mencela. (Al Maidah:54)

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَن يَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَسَوۡفَ يَأۡتِى ٱللَّهُ بِقَوۡمٍ۬ يُحِبُّہُمۡ وَيُحِبُّونَهُ ۥۤ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَأَ عِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَـٰفِرِينَ يُجَـٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَآٮِٕمٍ۬‌ۚ ذَٲلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُ‌ۚ وَٱللَّهُوَٲسِعٌ عَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas [pemberian-Nya] lagi Maha Mengetahui.


Tiga, Sebagai generasi pembaharuan untuk memperbaiki dan memperbaharui kerusakan yang ada pada suatu kaum.  (Maryam:42)
  
إِذۡ قَالَ لِأَبِيهِ يَـٰٓأَبَتِ لِمَ تَعۡبُدُ مَا لَا يَسۡمَعُ وَلَا يُبۡصِرُ وَلَا يُغۡنِى عَنكَ شَيۡـًٔ۬ا

Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun?

Demikianlah para pemuda yang berperan penting dalam masyarakat. Namun pamuda islam memiliki tugas yang extra dalam menjalani perannya dalam kehidupan bermasyarakat. Yang terpenting pemuda Islam harus seimbang dalam menjalani kehidupan dunia, sekaligus dalam hubungan dengan Allah swt.